mataku menemukan mata cintanya
menemukan cinta pada matamu
mata cinta yang menatapku
kuingin mengambilnya
mengambil sebongkah batu
sebongkah gerak yang beku
beku membatu dikedalaman matamu
kuingin mengambilnya
untuk mata hatiku
hati yang menunjuk matamu
menunjuk sebagai kisah
kisah yang tak berdetak pada jam
jika aku tak bisa mengambilnya
mataku tak akan menangis
air mataku tak akan pernah menetes
ia akan mengalir menemukan kesunyiannya
menemukan matanya
menemukan mata dunia
yogyakarta, 2008
Dalam kehidupan, kematian yang tak sempurna adalah karya besar yang jarang orang menemukannya. Sebuah keheningan yang terdalam dari hati seorang manusia.
Minggu, 16 November 2008
Senin, 03 November 2008
KESENDIRIAN
tak ada yang menziarahi sajakku
di setiap musim yang terluka
tak ada sajak yang menziarahiku
di setiap lorong yang kuminta
aku merasa sendiri
dalam setiap tetes tinta
sendiri jauh dari semesta
sajakku juga sendiri
dalam menentukan suara
sendiri menjadi dirinya
yogyakarta, 2008
di setiap musim yang terluka
tak ada sajak yang menziarahiku
di setiap lorong yang kuminta
aku merasa sendiri
dalam setiap tetes tinta
sendiri jauh dari semesta
sajakku juga sendiri
dalam menentukan suara
sendiri menjadi dirinya
yogyakarta, 2008
SELALU SETIA PADA YANG BISU
:farah
apa yang aku lihat dan rasakan tak punya bahasa
apa yang aku bahasakan itulah yang bisu
tubuh rahasia yang menggoda
rahasia sebuah waktu
menggoda rahasiaku
meski ada mimpi aku tak percaya
setiap tempat itulah mimpiku
tubuh segala impian tentang dirimu
pengembaraanku dan bayanganku
menyusuri jatung setiap yang kutahu
meski beratus hari aku bermimpi
keluar dari tidur dan jaga
mencari impian-impianku
bahasa kian tak nyata untuk dirimu
mimpi selalu aku rindu
beratus hari dalam diriku tentang dirimu
aku tak melihat dan merasakan bahasa
hanya dirimu yang bisu
bisu dirimu pada diriku dalam waktu
menari di tengah angkasa
di tengah lagu yang tak jelas dari mana
di mana kebisuan itu dan kebisuanku
di mana bahasa itu dan bahasaku
kesabaran adalah menunggu
menunggu untuk mengerti
bahwa yang ada tak hanya sunyi
aku tak melihat dan merasakan bahasa
di dunia memang bukan hanya cinta
namun aku masih selalu setia
yogyakarta, 2008
apa yang aku lihat dan rasakan tak punya bahasa
apa yang aku bahasakan itulah yang bisu
tubuh rahasia yang menggoda
rahasia sebuah waktu
menggoda rahasiaku
meski ada mimpi aku tak percaya
setiap tempat itulah mimpiku
tubuh segala impian tentang dirimu
pengembaraanku dan bayanganku
menyusuri jatung setiap yang kutahu
meski beratus hari aku bermimpi
keluar dari tidur dan jaga
mencari impian-impianku
bahasa kian tak nyata untuk dirimu
mimpi selalu aku rindu
beratus hari dalam diriku tentang dirimu
aku tak melihat dan merasakan bahasa
hanya dirimu yang bisu
bisu dirimu pada diriku dalam waktu
menari di tengah angkasa
di tengah lagu yang tak jelas dari mana
di mana kebisuan itu dan kebisuanku
di mana bahasa itu dan bahasaku
kesabaran adalah menunggu
menunggu untuk mengerti
bahwa yang ada tak hanya sunyi
aku tak melihat dan merasakan bahasa
di dunia memang bukan hanya cinta
namun aku masih selalu setia
yogyakarta, 2008
Minggu, 19 Oktober 2008
AKU TAK INGIN MENGUCAPKAN SELAMAT TINGGAL
; untuk orang-orang yang pergi
aku tak ingin mengucapkan
selamat tinggal untuk setiap kepergian
aku tak ingin mengucapkan kepergian
padamu yang pergi
selamat datang kehadiran
selamat datang untuk kepergian yang hadir
di sini kepergian mengucapku
mengucap dirimu yang pergi
hadir untuk diriku yang sendiri
di sana mungkin kepergian mengucapmu
mengucap diriku yang pergi
hadir untuk dirimu yang tak sendiri
ini bukan kepergianmu
ini bukan kehadiranku
ini bukan kepergianku
ini bukan kehadiranmu
di antara pensil yang patah dan buku yang terbuka
kau yang pergi adalah cinta
aku melintas jauh ke dalam tubuhmu
tubuh yang jauh sedekat tubuhku
aku pergi jauh dari duniamu
dunia yang jauh sedekat duniaku
pada botol-botol anggur dan kursi yang kosong
aku yang pergi adalah cinta
kau melintas jauh ke dalam tubuhku
tubuh yang jauh tak sedekat tubuhmu
kau pergi jauh dari duniaku
dunia yang jauh tak sedekat duniamu
tak ada tangisan dalam kepergianmu
tak ada tangisan dalam kepergianku
kehadiran air mata yang silih berganti
adalah takdirnya yang abadi
ucapanku dan kepergianmu
bukan kesedihan
ucapanmu dan kepergianku
bukan ketakutan
kita sama-sama tak memilikinya
selain cinta
ini bukan kepergianmu
ini bukan kehadiranku
ini bukan kepergianku
ini bukan kehadiranmu
aku tak ingin mengucapkannya
yogyakarta, 2008
aku tak ingin mengucapkan
selamat tinggal untuk setiap kepergian
aku tak ingin mengucapkan kepergian
padamu yang pergi
selamat datang kehadiran
selamat datang untuk kepergian yang hadir
di sini kepergian mengucapku
mengucap dirimu yang pergi
hadir untuk diriku yang sendiri
di sana mungkin kepergian mengucapmu
mengucap diriku yang pergi
hadir untuk dirimu yang tak sendiri
ini bukan kepergianmu
ini bukan kehadiranku
ini bukan kepergianku
ini bukan kehadiranmu
di antara pensil yang patah dan buku yang terbuka
kau yang pergi adalah cinta
aku melintas jauh ke dalam tubuhmu
tubuh yang jauh sedekat tubuhku
aku pergi jauh dari duniamu
dunia yang jauh sedekat duniaku
pada botol-botol anggur dan kursi yang kosong
aku yang pergi adalah cinta
kau melintas jauh ke dalam tubuhku
tubuh yang jauh tak sedekat tubuhmu
kau pergi jauh dari duniaku
dunia yang jauh tak sedekat duniamu
tak ada tangisan dalam kepergianmu
tak ada tangisan dalam kepergianku
kehadiran air mata yang silih berganti
adalah takdirnya yang abadi
ucapanku dan kepergianmu
bukan kesedihan
ucapanmu dan kepergianku
bukan ketakutan
kita sama-sama tak memilikinya
selain cinta
ini bukan kepergianmu
ini bukan kehadiranku
ini bukan kepergianku
ini bukan kehadiranmu
aku tak ingin mengucapkannya
yogyakarta, 2008
Jumat, 22 Agustus 2008
KITA
Banyak orang mengatakan bahwa sejarah tak ada. Banyak orang tak ingin mengenal masa lalunya. Banyak orang tak ingin mengenang masa kanak-kanaknya. Tetapi aku ingin kembali menjadi kanak-kanak yang dewasa. Makanya, aku memelukmu, menciummu, dan kita bermain bersama. Selalu kalau ada waktu. Selalu demi damai, cinta, dan rindu.
Padamu aku menemukan sebuah dunia yang jujur dan apa adanya. Kita bermain tanpa harus berbohong. Aku lari kau kejar. Kau lari aku kejar. Aku sembunyi kau cari. Kau sembunyi aku cari. Kita saling bertukar dunia. Bertukar banyak hal yang orang tak mengerti tentang kita.
Manusia sepertimu yang lebih kupercayai di dunia ini. Sampai kapanpun. Manusia sepertimu tak mengenal neraka. Manusia sepertimu tak mengenal surga. Surga dan neraka hanya untuk orang-orang yang mengaku baik dan buruk, benar dan salah. Tuhan tak suka kebaikan. Tuhan tak suka keburukan. Tuhan tak suka kebenaran. Tuhan tak suka kesalahan. Tuhan Maha Lucu seperti kita.
Padamu aku menemukan sebuah dunia yang jujur dan apa adanya. Kita bermain tanpa harus berbohong. Aku lari kau kejar. Kau lari aku kejar. Aku sembunyi kau cari. Kau sembunyi aku cari. Kita saling bertukar dunia. Bertukar banyak hal yang orang tak mengerti tentang kita.
Manusia sepertimu yang lebih kupercayai di dunia ini. Sampai kapanpun. Manusia sepertimu tak mengenal neraka. Manusia sepertimu tak mengenal surga. Surga dan neraka hanya untuk orang-orang yang mengaku baik dan buruk, benar dan salah. Tuhan tak suka kebaikan. Tuhan tak suka keburukan. Tuhan tak suka kebenaran. Tuhan tak suka kesalahan. Tuhan Maha Lucu seperti kita.
Selasa, 05 Agustus 2008
ATAS KESEPIAN DAN KELAHIRAN
atas kesepian aku terlahir
atas kelahiran tentang dunia
di sana bayang-bayang bernyawa
pagi jadi kupukupu
malam jadi kunangkunang
ia kesepian itu menyebar di tubuhku
dunia itu adalah dirimu
atas kesepian aku terlahir
atas kelahiran tentang cinta
di sana rupa-rupa menyatu
waktu jadi rindu
ruang jadi sapa
ia kesepian itu menyebar di tubuhku
cinta itu adalah dirimu
atas kesepian dan kelahiran
aku utuh sebagai dunia
atas kesepian dan kelahiran
aku utuh sebagai cinta
jika dunia luluh lantah
jika cinta hancur lebur
bayang dan rupa
hanyalah ingatan
dan aku akan kembali sepi
seperti sebelum aku mengenalnya
pada rahim ibu yang kekal
tetapi atas kesepian dan kelahiran
aku percaya
bahwa aku ada memang untuknya
yogyakarta, 2008
atas kelahiran tentang dunia
di sana bayang-bayang bernyawa
pagi jadi kupukupu
malam jadi kunangkunang
ia kesepian itu menyebar di tubuhku
dunia itu adalah dirimu
atas kesepian aku terlahir
atas kelahiran tentang cinta
di sana rupa-rupa menyatu
waktu jadi rindu
ruang jadi sapa
ia kesepian itu menyebar di tubuhku
cinta itu adalah dirimu
atas kesepian dan kelahiran
aku utuh sebagai dunia
atas kesepian dan kelahiran
aku utuh sebagai cinta
jika dunia luluh lantah
jika cinta hancur lebur
bayang dan rupa
hanyalah ingatan
dan aku akan kembali sepi
seperti sebelum aku mengenalnya
pada rahim ibu yang kekal
tetapi atas kesepian dan kelahiran
aku percaya
bahwa aku ada memang untuknya
yogyakarta, 2008
Selasa, 10 Juni 2008
AKU DARAH SAJAK
aku bukan sajak yang ditatap matamu
dan dibaca bibirmu
aku sajak matamu dan bibirmu
dari darahku sendiri
ini bukan jalanmu
jalanku inilah kebahagiaan
kebahagian inilah jalan tuhan
manusia inilah jalanku
sedih luka adalah pengasingan
kebahagiaan yang tak kau punya
kebahagiaan yang menyiksa
pengasingan ke dalam kata ke luar semesta
aku darah sajak
tak akan menetes pada baju dan kain kafan
menetes pada mata dan bibirmu
menetes atas jalan sepanjang jalan
jalan yang mengalirkanku
pada air mata dan basah bibirmu
jika aku ada
aku tak ingin dibaca
aku tak ingin diucapkan
aku ingin mengalir saja menemukan cahaya
pada mata dan bibirmu
pada mata dan bibirku
di antara kelopak layu jiwa-jiwa
jika aku tiada
aku darah sajak
hanya ingin kembali menemui asalusulnya
dalam mata dan bibirmu
dalam mata dan bibirku
sebelum menetes menjadi kata
yogya, 170408
dan dibaca bibirmu
aku sajak matamu dan bibirmu
dari darahku sendiri
ini bukan jalanmu
jalanku inilah kebahagiaan
kebahagian inilah jalan tuhan
manusia inilah jalanku
sedih luka adalah pengasingan
kebahagiaan yang tak kau punya
kebahagiaan yang menyiksa
pengasingan ke dalam kata ke luar semesta
aku darah sajak
tak akan menetes pada baju dan kain kafan
menetes pada mata dan bibirmu
menetes atas jalan sepanjang jalan
jalan yang mengalirkanku
pada air mata dan basah bibirmu
jika aku ada
aku tak ingin dibaca
aku tak ingin diucapkan
aku ingin mengalir saja menemukan cahaya
pada mata dan bibirmu
pada mata dan bibirku
di antara kelopak layu jiwa-jiwa
jika aku tiada
aku darah sajak
hanya ingin kembali menemui asalusulnya
dalam mata dan bibirmu
dalam mata dan bibirku
sebelum menetes menjadi kata
yogya, 170408
Selasa, 27 Mei 2008
RAHASIA
dunia ada pada jalan segala sunyi
mataku menatap matamu
yang itu hanya pada mataku
yang ada rahasia matamu
seperti juga mataku menjelma rahasia
sepotong roti dan segelas anggur merah
atau surga pada lembaran sejarah
namun, ini rahasia
semua rahasia
juga kata cinta yang tak cukup untukmu
yogyakarta, 2008
mataku menatap matamu
yang itu hanya pada mataku
yang ada rahasia matamu
seperti juga mataku menjelma rahasia
sepotong roti dan segelas anggur merah
atau surga pada lembaran sejarah
namun, ini rahasia
semua rahasia
juga kata cinta yang tak cukup untukmu
yogyakarta, 2008
Selasa, 18 Maret 2008
BINTANG LAILA
:F.
malam ini
kusebut kau bintang laila
bintang kusebutkan aku
kusebut bintang bintang menyebutmu
menyebut aku bintang bintangmu
bintang menyebutmu laila
laila menyebutku bintang
laila menyebutmu bintang
menyebut laila laila menyebutmu
menyebut laila laila menyebutku
laila kusebut engkau bintang laila
laila kusebut aku bintang laila
jika kusebut bintang laila
jika kusebut bintangmu
jika kusebut bintangku
bintang laila sebutan bintang
bintang engkau sebutan bintang
bintang aku sebutan bintang
malam ini
bintang laila bersinar
laila bintang laila bersinar bintangmu
laila bintang laila bersinar bintangku
bintangmu bintangku bintang laila
bintang sebutan manusia yang punya cinta
sebutan bintang manusia bintang
malam manusia bintang laila
malam bintang bintang manusia cinta
malam bintang bintang laila
cinta manusia bintang manusia
bintang laila cintaku
bintangmu laila cintaku
bintangku cintamu bintang laila
malam ini......
yogyakarta, 2008
CERMIN TINTA
wajah-wajahku mutiara
sketsa kalimat berwarna
sebentuk kalimat cahaya
sebentuk warna surya
wajah-wajahku
tercipta dari tangan gemetar
teka-teki mata terdalam
sebuah aliran dunia
sebuah cermin yang mengalir
yogyakarta, 2008
MATAHARI BERTANGAN HAMPA
matahari sekuntum mekar bunga
mekar seribu mata tak nyata
matahari selembar hijau daun
hijau kulit warna juga tak nyata
tangan matahari menyentuh
ketiadaan tak bisa kusentuh
matahari tangan hampa
matahari kehampaan tangan
selembut sinar
udara cermin buram untuk tangan itu
tangan ini ingin menyentuhnya
menyentuh keutuhannya
sebagai keutuhan bahasa
sebagai bahasa tangan
sebagai tangan kosong
sebagai kosong cermin
sebagai cermin keutuhan
yogyakarta, 2008
AKU MELUKISMU
aku melukismu
gelembung udara dan arus warna
sebentuk rupa udara dan rupa warna
kau lukisanku
lukisan udara warna lukisanku
lukisan warna udara lukisanku
namun ini bukan lukisanmu
ini percikan cat mengkilat
dari jemari berdarah tak merah
mungkin ini juga lukisanmu
lukisan mata warna buta
lukisan mulut warna bisu
yogyakarta, 2008
DALAM SEBUAH KACA
garis garis pelangi seorang perempuan
perempuan seberkas sinar
pelangi perempuan garis garis
garis garis sinar
bunga bunga mekar di tubuhnya
bunga bunga tubuh cemerlang
kupu kupu menghinggapinya
kupu kupu bunga bunga cemerlang
aku berjalan di sana
jalan jalan pelangi
jalan jalan garis sinar
menikmati tubuh perempuan
tubuh sinar perempuan
menikmati kupu kupu terbang
kupu kupu sinar terbang
menikmati bunga bunga mekar
bunga bunga sinar mekar
yogyakarta, 2008
malam ini
kusebut kau bintang laila
bintang kusebutkan aku
kusebut bintang bintang menyebutmu
menyebut aku bintang bintangmu
bintang menyebutmu laila
laila menyebutku bintang
laila menyebutmu bintang
menyebut laila laila menyebutmu
menyebut laila laila menyebutku
laila kusebut engkau bintang laila
laila kusebut aku bintang laila
jika kusebut bintang laila
jika kusebut bintangmu
jika kusebut bintangku
bintang laila sebutan bintang
bintang engkau sebutan bintang
bintang aku sebutan bintang
malam ini
bintang laila bersinar
laila bintang laila bersinar bintangmu
laila bintang laila bersinar bintangku
bintangmu bintangku bintang laila
bintang sebutan manusia yang punya cinta
sebutan bintang manusia bintang
malam manusia bintang laila
malam bintang bintang manusia cinta
malam bintang bintang laila
cinta manusia bintang manusia
bintang laila cintaku
bintangmu laila cintaku
bintangku cintamu bintang laila
malam ini......
yogyakarta, 2008
CERMIN TINTA
wajah-wajahku mutiara
sketsa kalimat berwarna
sebentuk kalimat cahaya
sebentuk warna surya
wajah-wajahku
tercipta dari tangan gemetar
teka-teki mata terdalam
sebuah aliran dunia
sebuah cermin yang mengalir
yogyakarta, 2008
MATAHARI BERTANGAN HAMPA
matahari sekuntum mekar bunga
mekar seribu mata tak nyata
matahari selembar hijau daun
hijau kulit warna juga tak nyata
tangan matahari menyentuh
ketiadaan tak bisa kusentuh
matahari tangan hampa
matahari kehampaan tangan
selembut sinar
udara cermin buram untuk tangan itu
tangan ini ingin menyentuhnya
menyentuh keutuhannya
sebagai keutuhan bahasa
sebagai bahasa tangan
sebagai tangan kosong
sebagai kosong cermin
sebagai cermin keutuhan
yogyakarta, 2008
AKU MELUKISMU
aku melukismu
gelembung udara dan arus warna
sebentuk rupa udara dan rupa warna
kau lukisanku
lukisan udara warna lukisanku
lukisan warna udara lukisanku
namun ini bukan lukisanmu
ini percikan cat mengkilat
dari jemari berdarah tak merah
mungkin ini juga lukisanmu
lukisan mata warna buta
lukisan mulut warna bisu
yogyakarta, 2008
DALAM SEBUAH KACA
garis garis pelangi seorang perempuan
perempuan seberkas sinar
pelangi perempuan garis garis
garis garis sinar
bunga bunga mekar di tubuhnya
bunga bunga tubuh cemerlang
kupu kupu menghinggapinya
kupu kupu bunga bunga cemerlang
aku berjalan di sana
jalan jalan pelangi
jalan jalan garis sinar
menikmati tubuh perempuan
tubuh sinar perempuan
menikmati kupu kupu terbang
kupu kupu sinar terbang
menikmati bunga bunga mekar
bunga bunga sinar mekar
yogyakarta, 2008
Kamis, 07 Februari 2008
MAJNUN
:buat mukhlis zya aufa
karena kau
tak ingin menyanyi
kau penggal kepalamu
untuk menari
“tarian lebih nikmat
kata-kata tak lebih memikat”
katamu sebelum kau penggal kepalamu
”kau gila” seru mereka
kau mulai menari-nari
tanpa kepala
dengan musik
yang seorang pun tak mampu
mendengarnya
dari arah tanpa arah
dari tempat tanpa tempat
”lihatlah, tarianku
dari sang gerak
ini memang bukan puisi
ini hanya getar bunyi”
katamu sesudah kau penggal kepalamu
“kau gila” seru mereka lagi
kau terus menari-nari
memasuki yang orang tak mengerti
dari arah tanpa arah
dari tempat tanpa tempat
setelah itu kata-kata
hanya gerak beku
dari gerakmu
yogyakarta, 2007
karena kau
tak ingin menyanyi
kau penggal kepalamu
untuk menari
“tarian lebih nikmat
kata-kata tak lebih memikat”
katamu sebelum kau penggal kepalamu
”kau gila” seru mereka
kau mulai menari-nari
tanpa kepala
dengan musik
yang seorang pun tak mampu
mendengarnya
dari arah tanpa arah
dari tempat tanpa tempat
”lihatlah, tarianku
dari sang gerak
ini memang bukan puisi
ini hanya getar bunyi”
katamu sesudah kau penggal kepalamu
“kau gila” seru mereka lagi
kau terus menari-nari
memasuki yang orang tak mengerti
dari arah tanpa arah
dari tempat tanpa tempat
setelah itu kata-kata
hanya gerak beku
dari gerakmu
yogyakarta, 2007
Kamis, 24 Januari 2008
KUSEBUT KAU KEKASIH
kusebut kau kekasih
sebab aku bukan kekasih
kusebut kau kekasih
meski tak kau sebut aku kekasih
sebab kau adalah kekasih
kusebut kau kekasih
meski ada yang melarang
sebab kau adalah kekasih
kusebut hanya kau kekasih
yogyakarta, 2007
sebab aku bukan kekasih
kusebut kau kekasih
meski tak kau sebut aku kekasih
sebab kau adalah kekasih
kusebut kau kekasih
meski ada yang melarang
sebab kau adalah kekasih
kusebut hanya kau kekasih
yogyakarta, 2007
Langganan:
Postingan (Atom)