Kamis, 15 September 2011

Sajak Jufri Zaituna

ALA ROA DAN DIRINYA

lembar demi lembar telah kau habiskan
untuk segera sampai di ujung penantian
sampai kau tak paham, bahwa gema kata
hanyalah ketukan keterasingan
dari ruang tubuh tersekap kebencian
juga getar rasa memabukkan kesendirian

segenggam debu kesakitan berhamburan
dari beratus-ratus jalan hati keraguan
mengancam pemburuan demi pemburuan
tiada akhir

berhembus dari arah ketidaksempurnaan
kata-kata merangkak mencari makna keabadian
dari patahan-patahan tawa berderak cepat
seperti kilat yang merobek mulut langit
seperti jalan kematian yang tak pernah kau temukan
selain kau terus memohon berjuta harapan
menjumpai keabadian yang lain

adakah kau masih berharap untuk terlahir kembali
seperti cahaya yang memancar dari rahim sepi
sebab makna kian tiada
untuk menampung kegelisahan berlumut biru
otak sekeras batu-batu

2011