Minggu, 14 Maret 2010

Sajak Ala

SETIAP KUDIAM PADAMU TEMANKU

setiap kudiam padamu temanku
kupercikkan dirimu jadi bintang bintang
bintang bintang yang diam
pada langit yang kupunya
dalam diam rahasia
melebihi rahasia alam semesta

diamlah aku di sana menyendiri
diamnya bintang bintang yang memercik
percikan diriku yang terkecil
percikan seutas kedip yang terpencil
membentang menepis tangis
membentang menerjang kegelapan
memercik bening embun
memercik malam penuh kilauan

di tengah tengah kita hanya bayangan
mencipta ketiadaan yang ada
mencipta bayangan yang semakin jauh
ketiadaan yang selalu luruh
meskipun mata menyimpannya

percikku setiap malam adalah bayangan yang terluka
menghampiri tubuh dalam sinarnya
bayangan tertatih pada gersang tanah
bayangan malam yang tersiksa

percikku setiap malam adalah bayangan yang sedih
menghampiri hari hari dalam sinarnya
bayangan yang lumpuh antara deru kota
bayangan malam yang nista

bayangan hanyalah bayangan
dunia keindahan yang percuma
keindahan yang menolak ketiadaan
menolak keindahan dunia kemanusiaan

o bintang bintang yang bersinar
o aku yang diam
sungguh ini luka dan sedih yang garang
sungguh garang percikan di langit
sungguh garang semua yang ditentang

ada yang memercik
memanggil dalam diamku
ada yang diam
memanggil dalam percikku
patah di mulutku

o bintang bintang yang bersinar
o aku yang diam
tak ada jalan menuju ke sana
menuju gemercik sinar
menuju diamku yang bersinar

selain keberanian hidup tak ingin aku jalani
selain perjuangan tak ingin aku persembahkan
selain kebahagiaan tak ingin aku katakan

diamku memercik di langit
bintang bintang yang berkedip
bunuh luka dan sedihku dengan sinarmu
sebab tanpa bayangan
aku ingin mati tenang di dadamu

yogyakarta, 2009