Minggu, 28 Februari 2010

CATATAN KECIL FEBRUARI 2010

/1/
Sebelum di Jogja aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku. Namun ketika aku sedikit sadar aku curhat kepada semua orang termasuk keluarga dan teman-temanku. Jawaban keluarga sangat sederhana: “stabilkan apa yang ada pada dirimu sendiri. Kan kau pernah bilang bahwa dalam diri seseorang ada tiga kekuatan, yang pertama spiritual, intelektul dan emosional. Seimbangkan tiga kekayaan itu kau akan sembuh”. Sedangkan sebagian dari teman-teman jawabannya sama dan ada yang beda. Affan adalah adik seorang penyair M. Faizi (Faizi Elkaelan) yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan rumahku, kira-kira 30 meter. Aku ceritakan semuannya dan dia menyimpulkan bahwa aku mengalami skizofrenia tetapi belum parah.

/2/
Banyak orang (teman-teman) yang meganjurkanku untuk tidak membaca dan menulis sementara waktu. Karena kalau aku memaksa melakukan kebiasaan-kebiasaanku, aku akan mengalami halusinasi dan delusi lagi dan akhirnya aku akan skizofrenia. Tetapi kalau aku tidak membaca dan menulis logikaku tidak jalan, stagnan. Kalau membaca dan menulis aku juga tidak akan sembuh. Untuk sementara aku akan mengikuti anjuran-anjuran teman-temanku karena mereka juga pernah mengalami apa yang aku alami saat ini. Aku harus istirahat 3 atan 4 bulan. Setelah itu aku akan melakukan kebiasaan-kebiasaanku dan mengatur ruang dan waktunya. Sekarang aku ingin benar-benar memahami apa terjadi pada diriku tanpa membaca dan menulis kecuali hal-hal yang menyenangkan diriku termasuk menulis catatan kecil ini.

/3/
Aku hanya ingin ketawa dengan obrolan-obrolan yang membangkitkanku dari keterlemparanku dari realitas yang sebenarnya. Kini, aku berada dalam dunia yang entah. Mungkin antara sadar dan tidak sadar. Aku akan menhadapinya melalui kata yang sangat sederhana: “lawan!”, “semuanya tidak ada!”, dan “selamat tinggal untukmu!”.

/4/
Jika aku ingat semua ketidaksadaranku, betapa lucu, ngeri, dan menakutkan ketidaksadaran itu. Semua orang pasti mengalaminya…dan dalam ketidaksadaranku hanya kaulah yang benar-benar nyata. Mungkin karena kau adalah cahaya hidayahku yang terangkat pada lubuk labirinku yang hanya akulah juga yang tahu.