Rabu, 22 Juli 2009

ALA ROA 2

PHANTASMAGORIA

dalam sisa gerakku yang kutinggalkan
adalah wajahmu
sisa getar dalam getar dalam sendiri
dalam getar wajah terik hangat
dalam getar wajah kaki melesat
kuingat melekat pada jalanku

suatu waktu kusentuh
ia dengan tanganku
wajah yang tak ada di cermin kaca
wajah yang hanya milikku
wajah yang memilikiku
wajah yang juga memilikimu

lalu aku membelainya
serupa hangat yang melesat pada wajahmu
membelai wajahku yang hangat melesat itu
wajah yang kubelai dalam belaianmu

menjadi wajah batu batu beku
menjadi wajah lubang lubang waktu
beku waktu yang bertiup
tiupan wajah setengah tak nyata
wajah wajah yang sungguh ada

dari segala batu penjuru batu
segala penjuru sepi
dari segala lubang penjuru lubang
segala pejuru mengambang
aku dan wajahku melebihi mimpi
wajahmu tak cukup arti

hingga di sela sela lupa
aku masih membelainya juga
belaian wajah terik hangat
belaian wajah kaki melesat
bergetar dalam getar dalam
diam diam melayang
bayang yang diam
pada tanganku yang kaku

mungkin ia bukan patung
mungkin ia bukan waktu
walau kutahu tersentuh utuh
sentuhan ingatan
sentuhan keutuhan

namun semuanya
bukan ingatan
bukan keutuhan
hanya wajah yang tak bisa kusempurnakan

yogyakarta, 2009

MIMPI MIMPI
:albert camus

di sini mimpi mimpi indah memelukku
memeluk mimpi mimpi indahku
memeluk indah mimpiku di sini
pada diriku ini

di sini mimpi mimpi asing memelukku
memeluk mimpi mimpi asingku
memeluk asing mimpiku di sini
pada diriku ini

di sini pelukan lubuk hening
lubuk bahasa tanpa kata
lubuk bayang tanpa tubuh
lubuk bahasa bahasa bayang
lubuk kata kata tubuh
hening lubuk kupeluk di sini

sungguh indah di sini mimpi mimpi indah
indah sekali mimpi mimpiku
sungguh asing di sini mimpi mimpi asing
asing sekali mimpi mimpiku

sepertimu
di sini tak bisa kujelaskan indah mimpiku
mimpi yang jelas indah di sini
di sini tak bisa kujelaskan asing mimpiku
mimpi yang jelas asing di sini

aku melihat diriku di sini
melintasi lautan dan daratan
lautan detak yang mengombak
daratan jerit yang terbang
berlayar mengembara
melintas tak berbatas
sebatas diriku ini

mimpi mimpi adalah kehidupan dan kematian
wujud wujud yang akrab hidup
wujud wujud yang pergi mati
wujud yang berganti ganti wujud
mencari wujud di luar dan dalam hati

di sini kita sama sama bermimpi
mimpi mimpimu menemuiku
mimpi mimpiku menemuimu
menemui keindahan yang asing
menemui keasingan yang indah
menemui kita sendiri
menemukan wujud pelukan yang lain

di sini mimpi mimpi
wujud wujudnya menjulur
juluran wujud yang terdalam
kedalaman wujud diri
berdiri menantang
hingga keberanian dan ketakutan
hingga satu menyatu satu
hingga mimpi mimpi bukanlah kau atau aku

di sini kita sendiri
mimpi mimpi sendiri
menjulur berdetak menjerit
menjulur mengombak terbang

kubiarkan semua terjadi
biar mimpi mimpi indah
biar mimpi mimpi asing
tak ada maut di sini

yogyakarta, 2009

SELEMBAR KERTAS DAN
ANGIN SETENGAH PAGI

selembar kertas
selembar kampung halaman
selembar kenangan di kota ini

angin setengah pagi
aku mencarinya
mencari huruf huruf terlantar
mencari daun daun berjatuhan
mencari rindu yang terselip di badan

selembar kertas dan
angin setengah pagi
selembar puisi angin
selembar grafiti dalam arloji
menemaniku di sini

yogyakarta, 2008